For everyone who wanna buy property (villa / apartment) with river view in Denpasar & Kuta Bali, ask the developper to keep the river always clean. So you can enjoy with your property, and public enjoy with the river.
Ini bahasa tipuan yang bener-bener mujarab buat jualan properti di Denpasar & Kuta. Memakai sistem penjualan di kota-kota besar di Indonesia, orang pun belum tahu persis lokasinya. Pameran gede-gedean di Jakarta, Yogya, Surabaya. Seringkali temen dari kota-kota itu pas datang ke Denpasar nanya dimana sih lokasinya, setelah melihat mereka kaget. Hehehe…. Kaciaaan…
Tingginya income pemda di Bali dari sektor pariwisata kayaknya emang timpang dengan pengelolaan daerahnya. Kebersihan yang masih jadi prioritas, yang sering nampak dan cukup membedakan Denpasar – Kuta dengan daerah lain di Indonesia baru sebatas pasukan kuning tukang sapu jalan dan truk pengangkut sampah. Tapi, lihat daerah aliran sungai sekitar Denpasar – Kuta nampaknya masih sulit terjamah perawatannya.
Kalau pagi hari lewat sepanjang jalan dari jalan raya kuta sampai jalan imam bonjol denpasar kita gampang lihat pemandangan menyedihkan. Para pedagang (mereka bukan kaki lima lho!) yang punya toko sepanjang jalan itu pada buang sampah ke sungai. Sore hari masih di sepanjang jalan yang sama, beberapa perusahaan garment dengan rutin membuang limbahnya. Buih-buih busa limbah penuh di aliran sungai ini. Sungai yang dimaksud ya satu jalur aliran dengan yang dibangun properti tadi.
Belum lagi aliran tukad Badung (tukad=sungai, bhs Bali), yang penuh dengan kotoran. Di aliran sungai ini beberapa kali diadakan pembersihan. Tapi yang mengadakan lembaga atau organisasi independen, bukan pemerintah. Hasilnya bersihnya pun temporer. Pemerintahnya juga beberapa kali membersihkan, tapi sama, paling banter setahun tiga kali.
Proyek pembersihan sungai kayak gini, bagi kami sifatnyamengobati. Kalau pakai bahasa kesehatan bukankah lebih baik mencegah. Tentu saja lebih penting masyarakat sekitar sungai sadar pentingnya kebersihan aliran sungai. Membangun kesadaran memang bukan sekali jalan langsung bisa, tapi perlu usaha dan waktu. Masalahnya siapa yang mengusahakan dan harus meluangkan waktu untuk membangun kesadaran ini. Kalo pemerintah jargonnya melayani masyarakat, ya tentunya pemerintah dong. (lebih…)
Read Full Post »