“Kenapa kamu diam?” Tanyanya malam hari usai pertemuan berlangsung. Ada dua alasan ketika saya diam. Pertama, sedang mendengarkan dan mencoba memahami apa pembicaraan yang terjadi. Untuk kemudian berbicara termasuk mengutarakan pendapat. Kedua, menandakan tidak tertarik dengan pembicaraan yang ada.
Saat itu yang terjadi adalah alasan kedua. Kenapa sampai tidak tertarik? Alasan ini panjang. Pembicaraan yang berulang dan merasa lelah dengan perdebatan. Di pertemuan itu, saya memang lebih memilih menikmati keindahan ciptaanNya… 🙂